Page 1 of 115

penerbitwidina@gmail.com

Page 2 of 115

penerbitwidina@gmail.com

Page 3 of 115

KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI

Penulis:

Hery Winoto Tj

Desain Cover:

Ridwan

Tata Letak:

Atep Jejen

Proofreader:

N. Rismawati

ISBN:

978-623-6092-76-7

Cetakan Pertama:

November, 2019

Hak Cipta 2019, Pada Penulis

Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Copyright © 2019

by Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung

All Right Reserved

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau

seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT:

WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG

(Grup CV. Widina Media Utama)

Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas

Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Anggota IKAPI No. 360 atauJBA atau2020

Website: www.penerbitwidina.com

Instagram: @penerbitwidina

Email: admin@penerbitwidina.com

penerbitwidina@gmail.com

Page 4 of 115

iii

Rasa syukur sangat dalam dan tidak ada kata lain yang harus penulis

katakan selain mengungkapkan rasa syukur. Karena berkat rahmat Tuhan Yang

Maha Esa, buku berjudul "Komunikasi Bisnis dan Negosiasi" telah selesai dan

berhasil diterbitkan, semoga buku ini dapat memberikan kontribusi ilmiah dan

wawasan kepada siapa saja yang memiliki minat dalam pembahasan Komunikasi

Bisnis dan Negosiasi.

Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat

beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah

menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan

hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara

terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagai bagian dari

upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan karya

selanjutnya di masa yang akan datang.

Lalu, ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang telah

berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangkaian

proses dan penerbit buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di depan sidang baca.

Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan bisa mendukung untuk

pembangunan ilmu di Indonesia.

November, 2019

Penulis

PRAKATA

penerbitwidina@gmail.com

Page 5 of 115

iv

DAFTAR ISI

PRAKATA······························································································· iii

DAFTAR ISI ···························································································· iv

BAB 1 PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI ························ 1

A. Pemahaman dasar komunikasi·························································· 1

B. Ruang lingkup komunikasi bisnis······················································· 5

C. Komunikasi negosiasi dalam bisnis·················································· 11

BAB 2 PROFESIONAL KOMUNIKASI························································ 17

A. Komunikasi bisnis yang efektif ························································ 17

B. Kolaborasi komunikasi antar pribadi dan etika ······························· 26

BAB 3 MEDIA KOMUNIKASI··································································· 43

A. Komunikasi digitalisasi····································································· 43

B. Media elektronik, media sosial, media visual·································· 45

C. Persepsi, kognisi dan emosi komunikasi ········································· 54

BAB 4 PROSES NEGOSIASI ····································································· 59

A. Perencanaan, strategi dan taktik negosiasi····································· 59

B. Etika dan hubungan dalam negosiasi ·············································· 64

C. Mengelola negosiasi········································································ 69

BAB 5 KERJA TIM DALAM KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI············· 79

A. Komunikasi kelompok, kerja tim dan kepemimpinan····················· 79

B. Rapat bisnis dan profesional tim····················································· 95

C. Komunikasi bisnis dan negosiasi internasional lintas budaya ········· 97

DAFTAR PUSTAKA················································································107

PROFIL PENULIS ···················································································109

penerbitwidina@gmail.com

Page 6 of 115

PENGANTAR KOMUNIKASI

BISNIS DAN NEGOSIASI

A. PEMAHAMAN DASAR KOMUNIKASI

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

Komunikasi mempunyai pengertian yang berbeda dari berbagai para ahli

namun tetap memiliki makna yang sama. Bagi Himstreet serta Baty pada karya

ilmiahnya yang berjudul Komunikasi Bisnis: prinsip dan metode (Communication)

merupakan sesuatu cara alterasi informasi dampingi orang lewat sesuatu sistem

yang lazim, baik dengan karakter, watak-watak ataupun sikap maupun

peruntukan (Purwanto, 2011).

Dua orang yang sedang memperhatikan suatu hal yang sama bisa memiliki

perbedaan pendapat apabila mereka berdua tidak melakukan komunikasi lebih

dulu. Hubungan (Communication) merupakan cara pemberian hal-hal penting

(information) dengan mencakup di dalamnya informasi dan makna. Gufey

menyatakan bahwa dari individu atau sekumpulan orang yang dikatakan sebagai

pengirim informasi kepada bagian lain yang menerima informasi. Komunikasi

dianggap sukses apabila penerima informasi memahami informasi yang

disampaikan pengirim informasi (Solihin, 2009).

Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses pemindahan serta

penjelasan arti pemindahan arti; bila hal penting ataupun gagasan atau

pendapat utama belum di informasikan, hingga pemberian hal penting belum

terjadi. Komunikator yang tidak bisa di dengar atau penulis yang hasil tulisannya

tidak mampu dipahami juga belum bisa dikatakan sebagai komunikasi. Dan yang

terpenting adalah komunikasi sebagai pemahaman makna. Supaya komunikasi

sukses, maka harus saling dipahami dengan menggunakan Bahasa yang saling

penerbitwidina@gmail.com

Page 7 of 115

2 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

mengerti. Komunikasi sempurna, ketika ada, akan terjadi pikiran dan ide yang

disampaikan berhasil dipahami dengan sempurna oleh komunikan sama seperti

yang telah dibayangkan oleh komunikator (Robbins & Coulter, 2010).

Berdasarkan keanekaragaman pandangan atau gagasan mengenai

hubungan atau kontak (Communication) yang sudah dijelaskan sebelumnya di

atas, maka, bisa diringkas bahwa inti dari penafsiran hubungan atau kontak

yakni sesuatu cara pengiriman pemberitahuan (information) ataupun

pemberitahuan yang di informasikan oleh orang yang berhubungan atau kontak

dengan memiliki arti serta informasi dan bisa pengaruhi sang penerima

pemberitahuan itu.

Hubungan atau kontak yang efisien bisa diamati dari bagian serta cara

hubungan atau kontak, perihal ini dipaparkan Machfoedz, dimana bagian

pemberitahuan terdiri dari pengirim pemberitahuan, penerima pemberitahuan,

pemberitahuan (pesan), alat, input pemberitahuan, penjelasan pemberitahuan,

jawaban, umpan balik serta kendala pemberitahuan. Dengan begitu, seseorang

yang menghubungkan wajib mengenali dengan siapa ia berdialog,

pemberitahuan apa yang di informasikan, alat apa yang dipakai, bagaimana

pemberitahuan bisa diperoleh serta dimengerti, jawaban yang diperoleh dari

penghubung, akan ada feedback dari pemberitahuan mengenai apa yang telah

ia bagikan.

Gambar 1.1 Pekerja Yang Saling Berkomunikasi

Sumber:Freepik.Com

penerbitwidina@gmail.com

Page 8 of 115

Pengantar Komunikasi Bisnis dan Negosiasi | 3

Menurut Lasswell dalam Effendy , komunikasi terdiri dari beberapa unsur

yang penting, yaitu:

a. Komunikator adalah pihak yang mengirim informasi. Sumber dari mana

informasi ini dapat dikatakan, bisa jadi seorang individu, kelompok,

organisasi, bahkan suatu negara;

b. Informasi, adalah apa yang dikomunikasikan dari sumber kepada penerima.

Informasi mempunyai tiga komponen yaitu makna, simbol yang digunakan

untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi dari informasi;

c. Saluran atau media, adalah alat atau media apa yang digunakan sumber

untuk menyampaikan informasi kepada penerima. Dalam suatu peristiwa

komunikasi sebenarnya banyak saluran yang dapat kita gunakan, meskipun

ada yang satu yang dominan;

d. Penerima informasi, sering juga disebut sebagai sasaran ataupun khalayak

(audience), yakni orang yang menerima informasi dari komunikator; dan

e. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima informasi dari

komunikator tersebut.

Maka, berdasarkan penjelasan di atas (Communication) merupakan aksi

yang dicoba oleh satu orang ataupun lebih, yang dimana tiap orang bisa selaku

pengirim serta menyambut informasi, yang sering kali terasingkan oleh kendala,

dalam sesuatu kondisi khusus, memiliki akibat khusus, dan terdapat peluang

untuk melakukan umpan balik. Komunikasi bermaksud untuk mendapatkan

informasi, baik untuk informasi Temuan Diri, berkaitan dengan orang lain, untuk

memastikan sesuatu informasi, dan kadang informasi yang bersifat

membahagiakan. (David Hizkia Tobing dk, 2016)

Di sisi lain (Communication) amatlah berarti dalam sesuatu ikatan, dalam

(Communication) juga wajib mengantarkan informasi dengan nyata alhasil sang

penerima informasi itu bisa paham serta menguasai isi informasi yang di

informasikan alhasil terdapatnya dampak ataupun yang lazim diucap timbal baik

dari komunikasi itu.

Maka jika kalau (Communication) yang dilakukan secara efektif dalam

berkehidupan dapat mempengaruhi produktivitas dalam usaha yang dilakukan.

Disinilah bagi penulis berartinya menekuni (Communication), perundingan serta

metode (Communication) yang efisien paling utama untuk calon pelaku bisnis

baru, selaku ilustrasi promosi merupakan salah satu (Communication) bisnis

yang dipakai untuk menarik klien. Dalam kondisi suatu bisnis, amat berarti untuk

membina ikatan dengan dengan mitra usaha ataupun calon mitra usaha untuk

bisa membawa situasi psikologis dan dampak sosial yang positif.

penerbitwidina@gmail.com

Page 9 of 115

4 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

2. Jenis-Jenis Komunikasi

Jenis-jenis komunikasi yang dibahas dalam sosiologi komunikasi adalah

sebagai berikut:

a. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antara sesama individu dalam masyarakat disebut dengan

komunikasi antar pribadi. Contohnya komunikasi antara orang tua dengan

anak atau komunikasi antara pembeli dengan penjual.

b. Komunikasi Kelompok

Komunikasi yang terjadi antara satu kelompok dengan satu individu disebut

dengan komunikasi kelompok. Misalnya komunikasi yang terjadi antara

guru dengan murid muridnya atau komunikasi yang terjadi antara kepala

sekolah dengan para guru.

c. Komunikasi Organisasi

Komunikasi yang terjadi melalui surat menyurat yang resmi di antara

beberapa organisasi disebut dengan komunikasi organisasi.

d. Komunikasi Massa

Komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media teknologi di dalam

masyarakat disebut dengan komunikasi massa. Komunikasi inilah yang

sedang menjamur di dalam masyarakat pada saat ini dengan istilah media

sosial atau medsos.

3. Bentuk Komunikasi

Mulanya terdapat beberapa bentuk (Communication), di antaranya:

a. Verbal (Communication).

(Communication) lisan ialah salah satu wujud (Communication) yang umum

dipakai dalam dunia bisnis untuk menyampaikan informasi bisnis pada pihak lain

dengan cara tercatat ataupun perkataan. Watak (Communication) lisan ini

merupakan mempunyai bentuk yang tertib serta sistematis yang baik, alhasil

tujuan yang akan dicapai merupakan kuncinya (information) bisnis bisa berhasil,

seperti;

1) Membuat serta mengirim pesan pengantar barang

2) Membuat serta mengirim pesan pemberitahuan

3) Membuat pesan permohonan barang

4) Lembar pemesanan barang

5) Lembar pemberitahuan benda (Communication) bisnis yang efisien amat

tergantung pada keahlian seorang dalam mengirim ataupun menyambut

informasi.

penerbitwidina@gmail.com

Page 10 of 115

Pengantar Komunikasi Bisnis dan Negosiasi | 5

b. Nonverbal (Communication)

(Communication) nonverbal merupakan (Communication) yang dicoba oleh

orang bukan dengan memakai kata, melainkan dengan memakai gerakan- gerakan fisik, bahasa fisik (body language). Contoh saja: menggertakkan gigi

selaku ciri lagi marah. Mengernyitkan jidat selaku ciri lagi berasumsi keras,

gambar laki-laki serta perempuan yang dipasang di pintu kamar kecil,

menganggukkan kepala selaku ciri menyepakati ataupun paham dan lain- lain.

B. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS

1. Definisi Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis atau bisnis merupakan pergantian gagasan ataupun

suatu informasi dan instruksi yang mempunyai tujuan khusus diberikan melalui

perorangan ataupun interpersonal lewat simbol-simbol, tanda ataupun aktivitas.

pengertian lain mengenai komunikasi bisnis ialah sesuatu cara penyampaian

serta pendapatan tertulis ataupun informasi di antara beberapa orang ataupun

lebih dengan tujuan terbentuknya efek positif ataupun memunculkan dampak

khusus yang diharapkan, komunikasi ialah anggapan serta penghargaan.

Gambar 1.2 Komunikasi Bisnis Antar Perusahaan

Sumber: Freepik.Com

Selanjutnya merupakan sebagian penafsiran komunikasi bisnis yang

didapat dari berbagai gagasan:

a. Komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang dipakai untuk membentuk

partnership, sumber kekuatan intelektual, untuk menaikkan satu gagasan

atau pendapat; sesuatu produk; jasa; ataupun sesuatu perusahaan, dengan

target menghasilkan nilai untuk bisnis atau bisnis yang sedang berjalan.

Komunikasi Bisnis mencakup wawasan yang global dari bagian dalam serta

eksternal bisnis itu. Komunikasi yang dalam tercantum komunikasi visi

penerbitwidina@gmail.com

Page 11 of 115

6 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

(perseorangan atau industri), strategi, rencana-rencana, kebudayaan atau

adat industri, nilai-nilai serta prinsip dasar yang ada di industri, dorongan

pegawai, dan gagasan-gagasan, dan lain-lain. Komunikasi eksternal

memiliki merek, penjualan, promosi, hubungan klien, humas, hubungan- hubungan alat, negosiasi-negosiasi bisnis, dan lain-lain. Bagaimanapun

wujudnya, seluruh perihal itu mempunyai tujuan yang serupa, ialah

menghasilkan sesuatu nilai bisnis (untuk nilai bisnis).

b. Komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam lingkup

bisnis atau bisnis yang melingkupi berbagai macam dan wujud komunikasi

baik komunikasi lisan ataupun nonverbal.

c. Komunikasi bisnis merupakan teknik pergantian catatan ataupun informasi

dalam mencapai daya guna serta kemampuan produk kegiatan di dalam

bentuk serta sistem perusahaan. Dalam aktivitas komunikasi bisnis, catatan

seharusnya tidak cuma hanya informatif namun pula haruslah Persuasif,

supaya pihak lain tertarik menerima sesuatu dengan memahami ataupun

agama ataupun melaksanakan sesuatu aktivitas.

d. Komunikasi bisnis merupakan cara bertukar informasi untuk mencapai

efektivitas produk serta kemampuan produktivitas kerja pada perusahaan.

Dalam aktivitas komunikasi bisnis, informasi seharusnya tidak hanya

informatif namun juga harus Persuasif, agar pihak lain tertarik dan

menerima pemahaman penyampai informasi ataupun melaksanakan

sesuatu pekerjaan.

e. Komunikasi bisnis berlainan dengan komunikasi antara individu ataupun

komunikasi antar budaya. Komunikasi antar individu ialah wujud

komunikasi yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari antara

beberapa orang ataupun lebih untuk menggapai tujuan khusus. Sebaliknya

komunikasi antar budaya ialah wujud komunikasi yang dicoba antara

beberapa orang ataupun lebih, yang masing-masing mempunyai budaya

berbeda.

f. Komunikasi Bisnis merupakan komunikasi yang dipakai dalam dunia bisnis

yang melingkupi berbagai bentuk komunikasi baik komunikasi lisan

ataupun non lisan.

penerbitwidina@gmail.com

Page 12 of 115

Pengantar Komunikasi Bisnis dan Negosiasi | 7

g. Katz, 1994 menjelaskan Komunikasi bisnis merupakan tempat pertukaran

inspirasi atau gagasan, informasi serta sistem yang berhubungan dengan

pendapatan serangkaian tujuan yang menguntungkan.

h. Pendapat Persing, 1981” Komunikasi bisnis yakni cara penyampaian

maksud atau tujuan melalui simbol-simbol yang mencakup totalitas seluruh

unsur yang berkaitan dengan cara penyampaian serta pendapatan

informasi, baik itu dalam bentuk informasi, perkataan, ataupun tertulis

yang dicoba di dalam sesuatu perusahaan yang menggaji orang lain dengan

cara bersama-sama memproduksi serta menjual beberapa barang serta

pelayanan untuk mendapatkan profit.

i. Rosenbalt, 1982 Berpendapat bahwa Komunikasi bisnis merupakan suatu

kegiatan bertukar gagasan atau pendapat, atau informasi yang

dikemukakan oleh orang lain atau para ahli melalui simbol atau lambang- lambang untuk menyelesaikan tujuan dari perusahaan.

2. Tujuan Komunikasi Bisnis atau bisnis

a. Pemberian Informasi “Informing”

Informasi dalam hal ini didefinisikan sebagai suatu keadaan yang

berhubungan dengan kegiatan bisnis atau bisnis dengan berbagai pihak.

Misalnya seseorang eksekutor markerting akan meningkatkan pemasaran

produk baru hingga dia akan berupaya mempromosikan di berbagai macam

media sosial.

Setiap media sosial mempunyai keunggulan serta kekurangan baik dari

pembiayaan ataupun produksi yang diperoleh. Metode penyampaian informasi

pada setiap media akan menjadi tolak ukur tingkat pencapaian promosi.

b. Tindakan persuasi “Persuading”

Penyesuaian dengan metode berkomunikasi yang digunakan untuk

mempengaruhi serta meyakinkan orang lain. Ajakan sering kali dilakukan dalam

kegiatan penjualan agar orang lain tertarik dan membeli sesuatu produk serta

dalam penekanan verifikasi antaran pelanggan agar tidak miskomunikasi atau

kesalahan dalam pemesanan.

Melaksanakan Kerja sama “Collaborating” Kerja sama merupakan wujud

kegiatan lain, interaksi, kompromi dengan pihak-pihak yang terlibat secara

langsung maupun tidak langsung dalam menyambut efek maupun manfaatnya.

Dengan terdapatnya komunikasi yang baik hingga kegiatan lainnya dalam bisnis

bisa dilakukan dengan lebih mudah.

penerbitwidina@gmail.com

Page 13 of 115

8 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

3. Kemampuan Komunikasi Bisnis

Tantangan seseorang pemimpin perusahaan di masa depan relatif semakin

tidak mudah, yang menuntut keahlian untuk mengkomunikasikan inspirasi

pendapat serta tujuan dalam lingkungan organisasinya dan bagaimana

menyatakan produk ataupun pelayanan yang dimilikinya pada klien. Kemudian,

sistem manajemen, merupakan sesuatu kegiatan komunikasi. Oleh sebab itu,

ada hambatan yang barangkali timbul pada di saat eksekutif

mengkomunikasikan bisnis pada organisasinya, salah satu diantaranya adalah

terkait struktur atau bentuk komunikasi yang tidak baik. Bentuk komunikasi

merupakan aspek elementer, yang memastikan baik-buruknya komunikasi

bisnis. Tidak berarti apakah audiencenya hanya satu orang ataupun ribuan orang

serta sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis serta penjualan, informasi

yang di informasikan haruslah terdengar dan dipahami. Bentuk komunikasi yang

baik, merujuk pada: Bagian awal, inti dan bagian akhir.

4. Informasi yang tidak akurat

Tidak jadi permasalahan, apakah informasi itu sensasional. Tetapi jika

disampaikannya tanpa“ pengarahan yang kuat”, maka hasilnya tidak akan bisa

memastikan orang lain sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun demikian

sudah lakukan dengan sesuai namun hal ini kerap kali akan membutuhkan waktu

untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dengan begitu, informasi yang akurat

tidak bisa semacam humor yang tidak lucu. Informasi yang disampaikan

haruslah akurat sesuai dengan fakta.

5. Penggunaan media yang tidak tepat

Setiap pertimbangan yang matang, untuk mencapai target yang akan

dicapai tidak sesuai, maka harus menemukan media yang tepat dan akurat.

Apabila pesan yang di informasikan sangat tepat dan akurat, maka berikanlah

waktu luang pada audience kita agar bisa mengolah informasi itu secara lebih

baik dan leluasa, sesuai kapasitasnya.

6. Informasi yang tidak beraturan

Informasi yang tidak beraturan, tidak hanya memunculkan kebimbangan

ataupun cemoohan dari audience. Semacam, pantangan untuk membagikan

hadiah pada konsumen, namun pada dikala yang serupa membagikan dispensasi

untuk klien-klien baru ataupun klien VIP yang berpotensi besar pada bisnis

industri. Sedangkan, patokan dari konsumen yang berpotensi ataupun klien VIP

itu tidak jelas.

penerbitwidina@gmail.com

Page 14 of 115

Pengantar Komunikasi Bisnis dan Negosiasi | 9

7. Salah Audience

Tema yang akan dibahas harus diseleksi terlebih dahulu kerelevanannya

serta sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai ilustrasi, misalnya dalam event

pertemuan antara delegasi dari Penguasa serta Wiraswasta, tetapi dalam

pengajuan disajikan mengenai analisa suasana politik serta rezim, sebaliknya

para wiraswasta, akan lebih menginginkan uraian penjelasan aktivitas ataupun

langkah-langkah konkrit yang didapat penguasa untuk menghasilkan nuansa

yang mendukung.

8. Lingkungan yang mengganggu

Kawasan yang mengacaukan jelas merupakan hambatan dalam komunikasi,

alhasil catatan yang di informasikan tidak bisa diperoleh atau didengar dengan

cara maksimal. Seperti suara bising yang dihasilkan oleh kendaraan ataupun

yang lainnya yang membentuk informasi sulit dicerna dan di tangkap oleh

pendengar. Maka dari itu penentuan lokasi sangat berpengaruh agar pendengar

dapat menerima informasi yang disampaikan dengan baik.

9. Manfaat Komunikasi Bisnis Bagi Perusahaan

a. Manfaat internal

Komunikasi yang efisien di industri bisa mensupport karier para eksekutif

industri. Sebagian perihal yang harus dicermati dalam menaikkan tingkat

pekerjaan eksekutif agar cara komunikasi berjalan dengan baik, yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan

2) Ambisius

3) Percaya diri dan jujur

4) Pekerja keras

5) Pengambilan keputusan

6) Berpendidikan

7) Efektivitas komunikasi

8) Menarik

b. Manfaat eksternal

Menciptakan komunikasi bisnis atau bisnis yang efektif dan efisien dengan

berbagai pihak tentunya akan berakibat positif pada kesuksesan bisnis serta

usaha akan membentuk citra industri yang sangat bak di mata publik.

Komunikasi bisnis yang baik pastinya akan berakibat baik pula pada

pengembangan kesuksesan bisnis industri.

penerbitwidina@gmail.com

Page 15 of 115

10 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

10. Fungsi Komunikasi Bisnis Bagi Perusahaan

Dalam sesuatu perusahaan baik yang mengarah pada keuntungan ataupun

sosial, komunikasi dalam kelompok itu tentu akan melibatkan empat fungsi,

yaitu:

a. Fungsi informatif

Perusahaan bisa dikatakan sebagai sesuatu sistem pengolahan informasi

(information) processing system). Maknanya, seluruh perusahaan dalam

sesuatu industri berambisi bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih

baik dengan waktu yang sesuai. Informasi yang diterima mengizinkan setiap

perusahaan bisa melakukan profesinya dengan cara lebih sesuai dengan

informasi pada umumnya yang diperlukan oleh seluruh orang yang memiliki

perbandingan peran dalam sesuatu perusahaan. Banyak orang dalam tatanan

manajemen menginginkan informasi untuk membentuk suatu kebijaksanaan

perusahaan atau untuk menanggulangi bentrokan yang terjadi di dalam suatu

perusahaan. Sebaliknya pegawai menginginkan informasi mengenai jaminan

keamanan, sosial serta kesehatan, izin cuti dan yang lainnya.

b. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berhubungan dengan peraturan-peraturan yang legal

dalam sesuatu perusahaan. Pada seluruh perusahaan ataupun industri, terdapat

dua perihal yang mempengaruhi kepada fungsi regulatif ini, yaitu:

1. Pimpinan merupakan orang yang mempunyai wewenang untuk mengatur

seluruh informasi yang di informasikan. Kemudian mereka memiliki

wewenang untuk membagikan instruksi ataupun perintah, di perusahaan.

Namun demikian, tindakan bawahan untuk melaksanakan perintah banyak

tergantung pada:

a) Keabsahan penyampaian perintah.

b) Kekuatan memberi sanksi.

c) Kepercayaan bawahan terhadap atasan

d) Tingkat kredibilitas informasi yang diterima bawahan.

2. Berhubungan dengan informasi ataupun chating. Informasi-informasi

regulatif pada dasarnya mengarah pada kegiatan yang Maksudnya,

bawahan menginginkan kejelasan peraturan-peraturan mengenai profesi

yang bisa serta tidak bisa untuk dilaksanakan.

c. Fungsi Persuasif

Dalam menata sesuatu perusahaan, kewenangan serta wewenang tidak

akan senantiasa hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan. pada

kenyataannya, hingga banyak arahan yang mudah mempengaruhi karyawannya

penerbitwidina@gmail.com

Page 16 of 115

Pengantar Komunikasi Bisnis dan Negosiasi | 11

dan berikan perintah. Karena profesi yang sedang dijalankan dengan cara yang

baik oleh pegawai akan menciptakan perhatian yang lebih besar dibandingkan

jika arahan kerap memperlihatkan kewenangan serta kewenangannya.

d. Fungsi Integratif

Seluruh perusahaan berupaya menyediakan saluran yang mengizinkan

pegawai bisa melakukan kewajiban serta profesi dengan baik. Terdapat dua

saluran komunikasi resmi seperti publikasi spesial dalam perusahaan itu (news

letter, jurnal) serta informasi perkembangan perusahaan, kemudian link

(Communication) tidak serius semacam pembicaraan antar individu ketika

waktunya beristirahat bekerja, perlombaan berolahraga atau aktivitas wisata.

Penerapan kegiatan ini akan meningkatkan keinginan untuk ikut serta yang lebih

besar dalam diri pegawai kepada perusahaan.

11. Peranan Komunikasi Bisnis

Pengalaman komunikasi bisa membantu menyampaikan karakter serta

membentuk hubungan yang baik, dan mengubah tingkah laku serta sikap.

Komunikasi lakukan untuk menguasai tindakan serta perilaku seseorang. Dalam

dunia bisnis kerap kali terlihat aktivitas dilakukan dengan menginginkan

interaksi di antara banyak orang yang terdapat di dalamnya seperti :

a. Bersama-sama menentukan tujuan yang akan dicapai,

b. Merancang perencanaan kegiatan,

c. Pengelolaan dan perencanaan kegiatan bisnis.

d. Berpedoman pembentukan peraturan, yang mengikuti ketetapan serta

melaksanakan hubungan

e. Dengan berbagai pihak perusahaan atau industri.

C. KOMUNIKASI NEGOSIASI DALAM BISNIS

1. Urgensi Negosiasi Bisnis

Berdasarkan hasil riset para ahli komunikasi yang menyebutkan bahwa di

antara kisaran 75%-90% waktu kerja yang digunakan oleh para atasan untuk

berinteraksi atau berkomunikasi. Jika pada suatu pekerjaan terdapat beberapa

orang ataupun sekelompok manusia yang tentunya membutuhkan suatu

komunikasi yang baik di antara mereka untuk mencapai tujuan yang sudah

ditargetkan. Eratnya komunikasi yang sangat baik, maka akan membentuk

pekerjaan mereka semakin baik pula, komunikasi yang efisien memerlukan rasa

saling menghormati, yakin atau saling percaya, terbuka, serta tanggung jawab.

Atasan menyatakan bahwa seluruh fungsi manajemen serta peran manajemen

melalui saluran komunikasi. Leader ataupun eksekutif melaksanakan

penerbitwidina@gmail.com

Page 17 of 115

12 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan, seluruhnya

melalui komunikasi pada bawahan atau para karyawannya.

Dalam lingkungan bisnis, negosiasi merupakan bagian pada suatu proses

bisnis upaya yang bisa dilakukan kerjasama dengan calon rekan kerja.

Perundingan atau negosiasi tidak hanya dibutuhkan dalam kehidupan orang

seperti halnya dunia bisnis, negosiasi juga relevan dengan prinsip kehidupan

manusia yaitu makhluk yang memiliki sifat dasar untuk mempertahankan

kepentingannya. Salah satu contohnya seperti ketika terjalin bentrokan

kebutuhan dalam sesuatu hal, yang menimbulkan peristiwa perselisihan.

Selanjutnya, untuk menyelesaikan perselisihan tersebut diketahui bermacam

dan berbagai metode, di antaranya negosiasi.

Negosiasi juga dapat berperan sebagai upaya untuk memperoleh apa yang

diinginkan. Seperti, dikala di ruangan, kita melaksanakan perundingan pada

perundingan dewan, perundingan karyawan, apalagi untuk memastikan di mana

hendak makan siang kita wajib berunding dengan rekan sejawat kita, apalagi

dalam berangkat kuliah juga, kita hendak berunding pada diri sendiri hal pakaian

apa yang hendak kita pakai.

Gambar 1.3 Negosiasi

Sumber: Freepik.Com

Maka pada dasarnya merupakan seluruh orang yang bernegosiasi.

Sebagian dari kita melaksanakannya dengan baik, sebaliknya beberapa lagi tidak

sempat memberikan solusi pada bernegosiasi. Beberapa kita cuma jadi pengikut

ataupun senantiasa menjajaki serta memenuhi kebutuhan orang lain.

Perundingan atau negosiasi dipakai agar menghubungkan kebutuhan yang

berlainan, seperti pelanggan dengan pelanggan. Oleh sebab itu, supaya terjalin

sesuatu perjanjian di antara kedua belah pihak, dibutuhkan perundingan.

penerbitwidina@gmail.com

Page 18 of 115

Pengantar Komunikasi Bisnis dan Negosiasi | 13

Sedangkan, orang yang melaksanakan perundingan kerap diucap selaku

seseorang yang bernegosiasi. Di Era industri yang semakin berkembang ini,

suatu hal yang telah dibentuk bertahun- tahun dapat hancur hanya dengan

suatu perundingan atau negosiasi dengan anggota rapat. Dalam catatan ini

membahas fungsi pengurusan (Communication) komunikasi perundingan dalam

suatu bisnis. (Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017)

2. Negosiasi Dalam Konteks Komunikasi Bisnis

(Communication) atau komunikasi ialah cara penyampaian (information)

atau informasi dari seorang pengkomunikasian ketika mengkomunikasikan

dengan tujuan berhasil kesalahpahaman bersama, sebaliknya perundingan

merupakan sesuatu aktivitas yang terencana apa yang wajib diperoleh,

bagaimana, serta dengan dedikasi apa. Suatu perundingan tidak hendak terjalin

tanpa terdapatnya (Communication) atau komunikasi.

Cara perundingan ialah suatu cara komunikasi yang mengaitkan emosional,

anggapan, serta permainan kata. Perundingan dalam mendampingi industri,

kelompok, serta orang biasanya terjalin sebab salah satu pihak memiliki suatu

yang di idamkan pihak lain, serta pihak lain itu mau melaksanakan payau

berunding untuk memperolehnya.

Cara melobi atau bernegosiasi itu pula ialah salah satu aktivitas

(Communication) atau komunikasi. Dalam kondisi cara (Communication) atau

komunikasi, orang yang bernegosiasi mempunyai kedudukan selaku orang yang

mengkomunikasikan untuk membuka cara terbentuknya komunikasi dalam

perundingan. Oleh sebab itu selaku orang yang mengkomunikasikan, orang yang

bernegosiasi wajib bisa menguasai kliennya yang di pihak lain beliau berfungsi

selaku komunikan. Colquitt pada karyanya perilaku organisasi menerangkan“

perundingan merupakan cara di mana beberapa orang saling berhubungan

membahas serta berupaya untuk mencapai perjanjian mengenai preferensi

yang berlainan).

Gambar 1.4 Komunikasi bisnis

Sumber: freepik.com

penerbitwidina@gmail.com

Page 19 of 115

14 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

Sedangkan itu Phil Baguley pada karya ilmiahnya Ajarkan Diri Anda

Bernegosiasi menerangkan perundingan merupakan sesuatu metode untuk

memutuskan ketetapan yang bisa disetujui serta diperoleh oleh 2 pihak serta

membenarkan apa serta gimana aksi yang hendak dicoba di era kelak.

Sedemikian itu pula Robbins menerangkan kalau Perundingan merupakan suatu

cara dimana kedua pihak ataupun lebih melaksanakan pelayanan serta berusaha

untuk meluluskan nilai tukarnya. Sebaliknya pandangan KBBI, maksud tutur

perundingan merupakan:“

Cara terbaik berunding adalah dengan jalur perundingan untuk menggapai

perjanjian bersama antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Stella Ting

Toomey mengaplikasikan metode dimana bukti diri di negosiasikan dalam

interaksi dengan orang lain, paling utama dalam bermacam kebiasaan. Toomey

menerangkan kalau bukti diri seorang senantiasa diperoleh lewat interaksi

sosial. Bukti diri ataupun cerminan refleksi diri dibangun lewat perundingan kala

kita melaporkan, memodifikasi ataupun menantang pengenalan pengenalan diri

kita ataupun orang lain. (Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017)

Bersumber pada sebagian arti di atas, perundingan merupakan cara

memberikan serta memikirkan penawaran- penawaran hingga sesuatu ijab itu

diperoleh. Perundingan pula dapat berarti estimasi, dialog, ataupun rapat

dengan merujuk pada sesuatu konsep perjanjian. Dapat pula berarti aksi dalam

menuntaskan ataupun mengurus ketentuan- ketentuan dan syarat-syarat untuk

sesuatu bernegosiasi, jual beli, ataupun bisnis bisnis yang lain. Jadi cara

perundingan melingkupi cara mudah berunding antara suatu industri dengan

pelanggannya. Berunding pula bisa dimaksud selaku cara (Communication)

dalam sesuatu bisnis dengan tujuan agar menggapai perjanjian. Bisa pula

dimaksud selaku cara berinteraksi dengan berbagai pihak dalam menggapai

suatu perjanjian.

3. Keterampilan bernegosiasi atau berunding

Berikut ini dua tipe keahlian bernegosiasi atau berunding ialah:

a. Konvensional keterampilan mencakup:

1) Memakai persoalan terbuka

2) Memaknai kembali percakapan perunding lainya

3) Membungkam perundingan lain karena suatu persoalan yang

diberikan

4) Merumuskan dari durasi ke durasi, serta membentuk memo berarti

sepanjang berunding

5) Melaporkan hal yang dirasakan serta emosional dalam menyurutkan

nuansa yang tegang serta membentuk perasaan percaya diri

(Confident).

penerbitwidina@gmail.com

Page 21 of 115

16 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

Perundingan, baik yang dicoba oleh seseorang individu dengan individu

yang lain, ataupun perundingan antara kelompok dengan kelompok (ataupun

dampingi penguasa), tetap menghubungkan pihak yang mempunyai kerangka

balik berlainan dalam perihal pengetahuan, metode berasumsi, bentuk

kemanusiawian, tindakan serta pola sikap, dan kebutuhan serta nilai- nilai yang

dianutnya. Kenyataannya perundingan butuh diamati dari kondisi dampingi adat

dari pihak yang melaksanakan perundingan, dalam arti butuh hubungan

perkataan, kemauan dalam menguasai asal usulnya, pola pandangan, serta

setiap karakter, dan setelah itu berupaya agar silih membiasakan diri.

Supaya dalam berbicara lebih efisien serta mengena target dalam

perundingan bisnis wajib dilaksanakan dengan lewat sebagian langkah ialah:

a. Penemuan fakta, mencari atau mengkalkulasi kenyataan (fakta) yang

berkaitan dengan aktivitas bisnis pasangan negosiasi saat sebelum

melaksanakan perundingan.

b. Perencanaan atau konsep, saat sebelum berunding atau berdialog aturlah

dalam garis besar informasi yang akan di informasikan. Bersumber pada

kerangka poin yang akan dibahas rincilah hasil yang diharapkan hendak

teraih. Bersumber pada identifikasi kamu kepada lawan itu, perkirakan atau

bayangkan mungkin respon penerima pemberitahuan atau pasangan

berunding kepada apa yang disepakati.

c. Pengiriman atau Delivery, jalani perundingan atau sampaikan

pemberitahuan dalam bahasa pasangan perundingan. Upayakan

memanfaatkan sebutan khas yang dapat digunakan oleh lawan

perundingan kita. Memilih perkata yang memantulkan pandangan yang

khusus serta jelas. Jauhi tampaknya arti dobel kepada bahasa yang di

informasikan.

d. Umpan balik atau Feedback, perunding wajib memahami bahasa pihak

pasangan berunding. Dengarkan serius respon pasangan berunding dalam

berucap. Lihat pertanda sikap mereka semacam: ambil pundak,

menggilirkan kepala, mencibir, menganggut sepakat. Umpan balik bisa

mengenali penyamaan arti yang di informasikan dengan yang dibekuk

lawan perundingan bisnis kita.

e. Penilaian, butuh untuk memperhitungkan tujuan berbicara atau

perundingan telah berhasil, apakah butuh laksanakan kembali, ataupun

butuh memakai teknik dalam menggapai hasil yang lebih baik.

penerbitwidina@gmail.com

Page 22 of 115

PROFESIONAL KOMUNIKASI

A. KOMUNIKASI BISNIS YANG EFEKTIF

1. Urgensi Membangun Komunikasi Efektif

Keahlian berhubungan komunikasi (Communication) ialah aspek

determinan keberhasilan tiap orang ataupun perusahaan agar bertahan dalam

kompetisi bisnis yang amat bersaing dikala ini. Keahlian hubungan seorang

dalam perusahaan dibutuhkan dalam tiap situasi misalnya pada dikala

menyiapkan suatu pengajuan bisnis, mengantarkan gagasan ataupun buah

pikiran dalam sesuatu rapat, perundingan bisnis, melatih kelompok,

membentuk suatu kelompok, serta dalam tiap kegiatan perusahaan.

Memandang berartinya hubungan dalam perusahaan, daya guna hubungan

hendak amat memastikan keberhasilan perusahaan baik dalam waktu pendek

ataupun waktu jauh. (Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017)

Keahlian seseorang dalam menyampaikan informasi (information) dengan

baik, menjadi penyimak yang baik, memakai bermacam alat audio- visual ialah

bagian berarti dalam melakukan hubungan yang efisien dalam sesuatu industri.

Komunikasi ialah keahlian yang sangat berarti dalam kehidupan tiap orang serta

industri. Steven Covey memisalkan hubungan merupakan nyawa atau ruh

kehidupan insan. Beliau menitikberatkan pada rancangan silih ketergantungan

agar menerangkan ikatan dampingi orang. Aspek berarti dalam hubungan tidak

semata- mata terhadap yang tertulis ataupun dibilang seorang, namun lebih

pada kepribadian seorang serta bagaimana seorang bisa mengantarkan

informasi pada penerima informasi. (Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017).

Bagi Covey, untuk membentuk hubungan yang efisien dibutuhkan

beberapa dasar berarti ialah upaya untuk betul- betul paham orang lain,

keahlian agar penuhi komitmen, keahlian untuk menerangkan impian, keinginan

penerbitwidina@gmail.com

Page 23 of 115

18 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

dalam memohon maaf dengan cara ikhlas bila melaksanakan kekeliruan, serta

keahlian menampilkan integritas. Wujud hubungan paling tinggi merupakan

hubungan empati yang mempunyai arti melaksanakan hubungan untuk paham

serta menguasai kepribadian serta arti serta kedudukan orang lain yang

menyambut informasi. Dalam perihal ini, kebaikan serta santun adab semacam

perihalnya keahlian serta keinginan untuk penuhi komitmen yang di

informasikan, serta menerangkan impian yang diharapkan dalam sesuatu ikatan

hubungan amat dibutuhkan untuk menjauhi terbentuknya impian yang

berlawanan ataupun berlainan dengan kedudukan serta tujuan dari hubungan

antara individu. (Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017)

Tidak hanya itu, prinsip melingkupi keadaan yang hanya sekedar kejujuran

namun dibutuhkan juga dalam membentuk hubungan yang efisien. keterbukaan

lebih mengedepankan pada keinginan agar berkata bukti ataupun membiasakan

perkata kita dengan kenyataan. Integritas membiasakan kenyataan dengan

perkata tiap orang yang mengantarkan informasi. Untuk menghasilkan

hubungan yang efisien, seseorang penghubung wajib sanggup mengenali target

yang jadi penerima informasi, memastikan tujuan hubungan, mengonsep

informasi, memilih media, memilah sumber informasi, serta mengkalkulasi

umpan balik. (Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017)

Dalam mengenali target ataupun penerima informasi yang harus dicermati

sebagian yang diantaranya merupakan adalah memastikan, mengidentifikasi

serta menekuni siapa yang hendak dijadikan target, dalam perihal ini siapa

sasaran atau bagian kliennya. Siapa target yang dijadikan sasaran merupakan

calon pelanggan potensial, konsumen produk atau pelayanan, banyak orang

yang membentuk ketetapan membeli, serta orang yang pengaruhi pembelian,

apakah orang perorangan, kelompok, khalayak spesial ataupun khalayak biasa.

Dalam memastikan tujuan komunikasi sebagian perihal yang wajib

dicermati merupakan:

a. Komunikator menentukan tanggapan dan efek yang diharapkan dari

komunikasi yang disampaikan,

b. Komunikator harus mengetahui dan memahami apakah khalayaknya atau

konsumen ada dalam tahap pembelian atau tidak. Tahap pembelian mulai

dari awareness(kesadaran), pengetahuan, kesukaan, preferensi, keyakinan

dan pembelian, dan

c. Komunikator harus bisa menggerakkan konsumen ke tahap pembelian.

Untuk mengonsep informasi, komunikator meningkatkan informasi

hubungan yang efisien, yang idealnya informasi wajib melalui tahap Perhatian

(pertimbangan), Minat, Keinginan dan Tindakan. Tidak hanya itu, seorang

penghubung wajib menyudahi isi informasi, bentuk informasi, maka informasi

penerbitwidina@gmail.com

Page 24 of 115

Profesional Komunikasi | 19

yang di informasikan mempunyai daya tarik maksimum, maupun daya tarik

logis, penuh emosi serta akhlak. Perihal lain yang butuh dicermati merupakan

bagaimana memilih media apakah hendak memakai saluran perorangan atau

non perorangan. Media komunikasi perorangan, dapat dipakai dalam wujud

penyampaian

informasi melalui telepon, pesan ataupun internet, sebaliknya alat

hubungan non perorangan melingkupi alat penting (alat massa, kediaman iklan,

plakat, alat online), atmosfer area (industri yang didesain sedemikian muka

untuk menguatkan energi raih untuk pelanggan), serta event (acara- acara yang

spesial untuk tingkatkan“ keberadaan” serta image positif industri rekreasi

advertensi, demonstrasi, turut dan dalam kegiatan social kemasyarakatan).

(Faiqotul Isma Dwi Utami, 2017)

Gambar 2.1 Komunikasi bisnis

Sumber: Freepik.com

Keahlian sang pengkomunikasi dalam memilah awal pemberitahuan

hendak memastikan kesuksesan suatu hubungan dalam menggapai asumsi serta

dampak yang diharapkan. Perihal ini amat terkait pada kehandalan, kekuatan

dalam berkompetisi serta integritas sang pengkomunikasinya. Sumber

pemberitahuan umumnya banyak orang yang mempunyai kekuatan dalam

berkompetisi besar, diketahui khalayak, serta berkredibilitas besar.

Contoh selebriti, figur keimanan, pengamat, serta dokter. Penentuan

sumber, dicocokkan dengan isi informasi produk yang di informasikan. Perihal

terakhir yang butuh dicoba dalam meningkatkan sesuatu hubungan yang efisien

merupakan mengakulasi umpan balik atau feedback yang bermaksud dalam

menilai kesuksesan penyampaian pemberitahuan pada penerima pesan.

penerbitwidina@gmail.com

Page 26 of 115

Profesional Komunikasi | 21

Ada pula wujud komunikasi (Communication) lisan yang efisien serta

umumnya dicoba dalam dunia bisnis, antara lain;

1) Membentuk serta memberikan pesan pengaduan

2) Membentuk serta memberikan pesan perjanjian harga pada pihak lain

3) Membentuk serta memberikan pesan pemesanan pada pihak lain

4) Membentuk serta memberikan pesan verifikasi pada pelanggan

5) Membentuk serta memberikan pesan kontrak kegiatan pada pihak lain

6) Menyerahkan pemberitahuan pada pelanggan yang memohon

pemberitahuan mengenai produk baru

7) Bertukar pikiran dalam sesuatu kelompok kerja

8) Melaksanakan tanya jawab kegiatan dengan pelamar pekerjaan di sesuatu

perusahaan

9) Melangsungkan briefing dengan karyawan

10) Melangsungkan pelatihan pengelolaan pada para pemimpin perusahaan

11) Melaksanakan pengajuan ide peningkatan organisasi di hadapan tim

penguji

12) Melaksanakan pencarian referensi dengan pihak lain.

3. Peran Komunikasi Non Verbal Dalam Dunia Bisnis

Walaupun tidak sering diketahui dipercayai khasiatnya, Komunikasi non

lisan ialah perihal yang berarti. Banyak komunikasi lisan tidak efisien cuma

sebab komunikatornya tidak memakai komunikasi bukan liasan dengan baik

dalam waktu yang berbarengan. Lewat komunikasi bukan liasan, orang dapat

mengutip sesuatu kesimpulan hal sesuatu kesimpulan mengenai bermacam

berbagai perasaan orang, baik rasa suka, benci, cinta, serta bermacam berbagai

perasaan yang lain.

Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi bukan lisan dapat menolong

orang yang berkomunikasi agar lebih menguatkan informasi yang di

informasikan sekalian menguasai respon komunikan dikala menyambut

informasi. Lebih jauh, relevansi komunikasi bukan liasan dalam bumi bisnis,

komunikasi bukan lisan yang di komunikasikan dengan baik hendak sanggup

menolong seorang tingkatkan integritas serta kemampuan leadership, tidak

hanya pastinya hendak memudahkan cara pemberian pemberitahuan inti pada

orang yang akan berkomunikasi.

Wujud hubungan non lisan sendiri di antara lain merupakan, bahasa

pertanda, mimik muka wajah, isyarat, busana sebentuk, warna serta aksen suara,

ataupun lebih rincinya bisa di ilustrasikan dalam sebagian gambaran:

a. Mengangkat mulut sebagai ciri dari kondisi emosi

b. Mengangkat jidat sebagai ciri dari kondisi sedang benar-benar berpikir

c. Petunjuk untuk menunjukkan perbedaan

penerbitwidina@gmail.com

Page 27 of 115

22 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

d. Berpangku tangan sebagai ciri dari kondisi membayangkan

e. Mesem serta bersalaman sebagai ciri dari kondisi menciptakan rasa suka,

belas kasih serta menghormati

f. Menyembunyikan wajah sebagai ciri dari kondisi tindakan tidak suka

g. Memainkan kepala sebagai ciri dari kondisi tindakan menyangkal ataupun

tidak paham

h. Adanya tempat menyimpan sampah sisa rokok sebagai ciri dari

diperkenankan merokok

i. Memberikan hadiah selaku ciri ikut berpartisipasi.

Ada pula maksud hubungan secara tertulis, dengan cara biasa bisa

dipaparkan:

a. Sediakan atau membagikan pemberitahuan

b. Menata jalannya sesuatu percakapan

c. Ekspresi emosional

d. Berikan watak, memenuhi, meningkatkan pemberitahuan non tulisan.

e. Mengatur karyawan

f. Memudahkan pekerjaan yang spesial, misalnya dalam membimbing dalam

melaksanakan survey.

4. Faktor Penting dalam komunikasi Efektif

Berikutnya, tidak hanya mencermati pandangan klasifikasi lisan serta non

lisan, ada keadaan lain yang butuh dicermati supaya hubungan bisa berjalan

dengan cara efisien dampingi lain:

a. Bebas tidak berahasia, tiap pemberitahuan ataupun pemberitahuan wajib

di informasikan dengan cara apa pun ataupun sesuai dengan kondisi yang

sesungguhnya. Jauhi upaya merahasiakan pemberitahuan, seharusnya

pemberitahuan ataupun pesan di informasikan sesuai situasi apapun

walaupun sering- kali dampak yang ditimbulkannya dialami kurang baik.

b. Tidak keras kepala, ketika memberikan pemberitahuan ataupun pesan

hendaknya tindakan besar kepala serta merasa kalau dirinya merupakan

yang sangat betul butuh dijauhi.

c. Adaptasi, kepada kemajuan informasi, spesialnya berhubungan dengan

informasi bisnis, diperlukan tindakan ataupun keahlian dalam menguasai

tiap pergantian yang terjalin di sekitar serta yang menyangkut pergantian

kepada informasi.

d. Profesional, kemampuan komunikasi memanglah jadi perihal dasar yang

harus dipunyai oleh individu, terlebih bila mengantarkan pesan di depan

umum.

penerbitwidina@gmail.com

Page 28 of 115

Profesional Komunikasi | 23

e. Bersemangat, senantiasa membutuhkan keadaan terkini yang hendak

menaikkan riwayat wawasan serta keahlian dalam berbicara, pula

senantiasa mencari keadaan yang belum sempat ditemukan.

f. Penuh dengan perhatian (Full atensi) tidak hanya mempunyai keahlian

ketika berdialog tiap orang didorong untuk mempunyai kemampuan dalam

mengikuti ataupun memperhatikan. Pula senantiasa konsentrasi kepada

apa yang beliau sampaikan.

g. Pintar, banyak materi estimasi yang segar dalam memilah poin ataupun

kenyataan yang butuh dipaparkan sepanjang komunikasi berlangsung

h. Adem serta penuh penafsiran; apalagi ketika mengalami banyak orang yang

berlawanan dengannya

i. Jujur (Honest) memiliki ketegasan dan komitmen

j. Memahami orang lain atau pembicara serta apa yang disampaikan

sepanjang berkomunikasi

k. Mempunyai wawasan mengenai cara komunikasi serta cara membagikan

serta menyambut pesan dengan cara efisien.

Selanjutnya, mengingat komunikasi merupakan sebuah rangkaian proses,

baik itu individu ataupun kelompok, maka perlu dipahami terkait langkah- langkah komunikasi, agar proses tindak komunikasi yang dilakukan dapat

berjalan efektif, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Tahap awal melaksanakan asal atau inti yang merupakan keharusan invensi

satu buah pikiran ataupun penentuan selengkap pesan agar

dikomunikasikan. Keharusan ini ialah media untuk sesuatu pesan yang

hendak di informasikan.

b. Tahap kedua ketika membentuk sesuatu pesan merupakan pengkodean,

ialah dalam mengartikan pesan ataupun buah pikiran dalam bentuk

perkata, isyarat ataupun simbol-simbol yang diuntuk dalam mengantarkan

pesan serta agar memiliki dampak kepada orang lain. Informasi ataupun

message merupakan media di mana sumber mengaplikasikan pendapatnya

dalam wujud perkataan, catatan atau sikap lainnya semacam bahasa

pertanda, mimik muka wajah ataupun pola-pola.

c. Tahap ketiga dalam cara komunikasi merupakan pemberian pesan yang

sudah dikode. Sumber mengantarkan pesan pada penerima dengan

metode berdialog, menulis, melukis atau lewat sesuatu aksi khusus. Pada

tahap ketiga ini, kita memahami sebutan channel ataupun saluran, ialah

alat- alat untuk mengantarkan sesuatu informasi. Saluran untuk komunikasi

perkataan merupakan komunikasi lihat wajah, radio serta telepon.

penerbitwidina@gmail.com

Page 29 of 115

24 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

Sebaliknya jalur dalam komunikasi tercatat mencakup tiap modul yang

tercatat atau suatu alat yang bisa mereproduksi perkata tercatat semacam:

TV, DVD, film ataupun proyektor overhead. Sumber berupaya untuk

melepaskan jalur pesan dari kendala atau halangan, alhasil pesan hingga

bisa sampai pada penerima semacam yang disetujui.

d. Tahap keempat perhatian dialihkan pada penerima pesan. Bila pesan itu

bersifat perkataan, hingga penerima butuh jadi seseorang pemirsa yang

baik, sebab bila penerima tidak mengikuti, pesan itu hendak lenyap. Dalam

cara ini, penerima melaksanakan decoding, ialah membagikan pengertian

pemahaman kepada informasi yang di informasikan kepadanya. Uraian

(understanding) ialah kunci dalam melaksanakan decoding dan cuma

terjalin dalam benak penerima. Kesimpulannya penerimalah yang hendak

memastikan bagaimana menguasai sesuatu informasi serta bagaimana

pula membagikan jawaban kepada informasi itu.

e. Cara terakhir dalam cara komunikasi merupakan umpan balik atau

feedback yang membolehkan sumber memikirkan kembali pesan yang

sudah disampaikannya pada penerima pesan. Jawaban ataupun umpan

balik atau feedback dari penerima kepada pesan yang di informasikan

sumber bisa berbentuk perkata atau aktivitas khusus. Penerima dapat

melalaikan informasi itu atau menyimpannya. Feedback atau umpan balik

inilah yang bisa dijadikan alas dalam menilai daya guna komunikasi.

5. Pentingnya Komunikasi Efektif Untuk Keberhasilan Bisnis

a. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Bagi Ragan, leadership (Communication) merupakan aspek komunikasi

dalam paling atas yang wajib dicoba oleh bisnis. kelompok harus saling

mensupport, melatih serta menegaskan para atasan dalam bisnis ketika

berbicara. Perihal ini hendak searah dengan melonjaknya statistik keikutsertaan

pegawai.

b. Menghilangkan Komunikasi yang Tidak Diperlukan

Dalam suatu bisnis, umumnya email dipakai untuk seluruh suatu mulai dari

permohonan komunikasi (Communication), penyampaian timbal balik pegawai,

pemberitahuan profesi, pengutusan, komunikasi (Communication) dengan klien

serta agen, ajakan rapat, penjatahan akta, informasi dari HRD mengenai

bermacam aktivitas bisnis serta informasi balik tahun. Dalam riset yang dicoba

oleh Radicati Group, pada umumnya industri menghabiskan 25 persen dari hari

kegiatan untuk berbicara lewat email. Baik dengan klien ataupun dengan

penerbitwidina@gmail.com

Page 30 of 115

Profesional Komunikasi | 25

pegawai. Sementara itu, cuma beberapa kecil dari email yang masuk ke kotak

masuk yang langsung orang buka. Orang menyortir email berarti bersumber

pada pengirim ataupun poin. Tidak hanya itu, banyak email yang orang dapat

serupa sekali tidak relevan untuk orang itu. Komunikasi bisnis membentuk

strategi bisnissupaya melenyapkan permasalahan komunikasi (Communication)

yang tidak sedemikian itu berarti semacam keunggulan email.

c. Menghilangkan kesalahan komunikasi

Terdapat beberapa tayangan yang tidak sesuai serta kerap menciptakan

kesalahan informasi. Kesalahan komunikasi merupakan sesuatu kondisi kala

suatu regu ataupun unit memberi kewajiban biasa tetapi bersumber pada

kewenangan serta status dari kelompok mereka. Mereka lebih memilih kurang

suka memberi sumber energi serta ilham dari unit ataupun bagian lain.

Mereka menuntaskan kasus dengan pemecahan yang mereka kembangkan

sendiri. Sementara itu, bermacam permasalahan yang mereka hadapi kerap kali

silih berhubungan dengan kemampuan serta permasalahan di unit lain.

Komunikasi bisnis dalam yang pas serta pemakaian perlengkapan komunikasi

yang pas amat berarti dalam melenyapkan tantangan ini.

d. Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Ada sebagian pegawai yakin kalau komunikasi bisnis dalam yang efisien

menolong kemampuan profesi mereka. Dengan informasi yang kelewatan,

pegawai kerap memerlukan sangat banyak informasi untuk mencari kegiatan

yang dibutuhkan dalam melaksanakan profesi mereka. Tidak hanya itu, pada

umumnya pegawai membutuhkan waktu yang cukup tiap hari dalam mencari

informasi yang diperlukan. Tiap bulan, ini menyebabkan banyak jam kegiatan

yang lenyap sedemikian itu saja untuk menciptakan suatu yang sepatutnya

terdapat di akhir jemari pegawai.

e. Meningkatkan Komunikasi antar Departemen

Dengan tidak memperhatikan teknik hubungan yang efektif, amat susah

dalam melindungi hubungan dampingi unit yang efisien dalam industri. Supaya

pegawai menjadi efektif dalam bekerja, mereka wajib bisa berbicara serta

bekerja sama dengan gampang.

f. Mengurangi Turnover Karyawan

Industri dengan pegawai yang lebih ikut serta puas menikmati tingkatan

melebihi kapasitas yang jauh lebih kecil. Dalam menarik serta melindungi

angkatan milenial serta angkatan belia di tempat kegiatan, wiraswasta wajib

membenarkan supaya karyawannya menemukan informasi mengenai hal yang

penerbitwidina@gmail.com

Page 31 of 115

26 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

sesuai dengan profesi mereka. Di bagian lain, sangat banyak informasi hal yang

tidak sesuai kerap menimbulkan tekanan pikiran, pembebasan, frustrasi serta,

dengan itu, penahanan pegawai lebih kecil.

g. Meningkatkan Upaya Berbagi Pengetahuan

Di antara tujuan yang ingin dicapai, tidak kalah pentingnya yang akan dituju

oleh industri dengan menganggarkan dan hal ini merupakan sebagai bentuk

untuk meningkatkan aplikasi terbaik memberi wawasan. Di bumi di mana

pegawai lalu berkembang serta menekuni keadaan terkini, pebisnis butuh

mengaktifkan memberi wawasan yang gampang di dalam bisnis mereka. teknik

hubungan dalam yang diatur dengan baik, memberi wawasan serta wawasan

bisnis hendak tersendat.

h. Meningkatkan Kepuasan dan Retensi Pelanggan

Komunikasi bisnis yang lebih baik pula berarti kebahagiaan klien yang lebih

baik. Bila terdapat komunikasi yang kurang baik dalam sesuatu bisnis, dua hal

terjalinnya pada saat layanan pelanggan serta kepuasan pelanggan.

Awal, pegawai dalam kedudukan yang mengalami klien tidak hendak

mempunyai informasi yang di perlukan. Kedua, klien hendak terasa minimnya

antusias kegiatan pegawai serta mempunyai pengalaman minus kepada bisnis.

Apalagi, satu riset menciptakan kalau tindakan pegawai mempunyai akibat

penting kepada kebahagiaan klien, yang setelah itu menciptakan kenaikan

pemasukan.

i. Membangun Budaya Bisnis yang Lebih Baik

Kesimpulannya, teknik komunikasi bisnis yang pas amat berarti untuk

membentuk adat serta area tempat kegiatan yang lebih baik. Industri yang

berbicara dengan cara tembus pandang serta terbuka mempunyai suasana

kegiatan yang lebih segar, dorongan serta kebahagiaan pegawai. Di bagian lain,

industri yang melalaikan komunikasi bisnis selaku alat untuk tingkatkan adat

tempat kegiatan, mengidap sebab keikutsertaan kecil, tingkatan berlebihannya

serta minimnya tingkatan kebahagiaan pegawai serta klien.

B. KOLABORASI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN ETIKA

1. Urgensi Kolaborasi dalam Organisasi

Kerja sama dalam bisnis ialah perihal yang tidak bisa dijauhi. Kerja sama

hendak dengan gampang diterima bila mempunyai hubungan komunikasi yang

baik. Perihal ini hendak bisa memudahkan melaksanakan kegiatan serupa bisnis,

baik dengan perorangan, industri bisnis dalam negeri ataupun industri asing.

penerbitwidina@gmail.com

Page 33 of 115

28 | Komunikasi Bisnis dan Negosiasi

Gambar 2.2 Metode kolaborasi

Sumber : Diadopsi dari Marshal, p. 136

Sebagaimana sifat dari gambar diagram Venn yaitu adanya kesaling

terkaitan antar elemen yang ada di dalamnya, metode kolaborasi pada gambar

di atas juga memperlihatkan interdependensi di antara berbagai elemen, baik

internal maupun eksternal organisasi. Diagram Venn juga memperlihatkan

berbagai macam interaksi yang terjadi di antara berbagai organisasi.

Penjelasan singkat dari diagram Venn terkait dengan kolaborasi sebagai

strategi bisnis di masa depan sebagai berikut;

a. Visi dan strategi berkaitan dengan eksistensi kehadiran perusahaan serta

arah yang ingin di tuju oleh perusahaan atas dasar keunikan dan nilai

tambah yang diberikan oleh perusahaan di pasar (market place)

b. Relasi pelanggan, berkaitan dengan bagaimana pelanggan diperlakukan

dengan menempatkan kepuasan pelanggan sebagai perhatian utama

c. Relasi tugas berkaitan dengan karakter organisasi yang merupakan fungsi

dari nilai-nilai, kepercayaan dan kebiasaan serta budaya yang terefleksi

dalam proses bisnis.

d. Hasil, merupakan keluaran perusahaan. Keluaran perusahaan merupakan

fungsi dari aliansi antara proses dari produk atau jasa yang diberikan

perusahaan.

penerbitwidina@gmail.com

Page 34 of 115

Profesional Komunikasi | 29

e. Reputasi, berkaitan dengan nilai-nilai dan kepercayaan yang terefleksi pada

produk, jasa dan fokus pelanggan.

2. Komunikasi Efektif Dalam Kolaborasi

Kerja sama interprofesional ialah strategi untuk menggapai mutu hasil yang

dinginkan dengan cara efisien serta berdaya guna. Komunikasi dalam kerja sama

ialah faktor berarti dalam tingkatkan mutu pemeliharaan serta keamanan (Reni,

et., 2010). Keahlian dalam bertugas dan handal yang dalam membagikan kerja

sama yang berfokus pada pelanggan dianggap sebagai bagian penting dari

pelaksanaan yang baik dan berkompetensi. (Ariyani, 2017)

Asosiasi Perawat Amerika, 2010) memberikan padangan terhadap

komunikasi efisien selaku standar aplikasi keperawatan handal. Kompetensi

handal dalam praktik keperawatan tidak cuma psikomotor serta keahlian

diagnostik klinis, namun pula keahlian dalam keahlian interpersonal serta

komunikasi. Juru rawat tertera diharapkan untuk berbicara dalam bermacam

bentuk serta di seluruh aspek praktik.

Berhasilnya sesuatu komunikasi merupakan bila kita mengenali serta

menekuni unsur- unsur yang tercantum dalam cara komunikasi. Unsur- unsur

itu merupakan sumber informasi, saluran media serta penerima. Komunikasi

bisa efisien bila informasi diperoleh serta dipahami begitu juga diartikan oleh

pengirim informasi, informasi ditindaklanjuti dengan suatu aksi oleh penerima

informasi serta tidak terdapat halangan untuk perihal itu (Hardjana,2003).

Komunikasi yang efisien terjalin apabila pemirsa membekuk serta menafsirkan

ilham yang di informasikan dengan pas semacam apa yang diartikan oleh juru

bicara (pengirim informasi).

Ada sebagian aspek yang butuh dicermati untuk memperjuangkan cara

komunikasi yang efisien, ialah antara lain:

a. Sensitivitas kepada penerima komunikasi

Kepekaan ini amatlah berarti dalam determinasi metode komunikasi dan

penentuan alat komunikasi. Keadaan yang bertabiat berarti serta individu

sangat baik dibahas dengan cara langsung ataupun lihat wajah, serta dengan

begitu kurangi terdapatnya kecanggungan dan mungkin terdapatnya

kesalahpahaman.

b. Kesadaran dan pengertian terhadap makna simbolis

Perihal ini jadi berarti dalam seorang paham komunikasi yang di

informasikan. Komunikasi kerap kali di informasikan dengan cara non lisan

ataupun lebih diketahui dengan bahasa tubuh. Penafsiran hendak bahasa tubuh,

yang dapat berlainan cocok dengan kebudayaan, ini hendak membagikan

keunggulan ketika berinteraksi atau berhubungan.

penerbitwidina@gmail.com